Siswa SMK Bikin Hardware Laptop Cina
Seorang pegawai Acer menunjukkan produk terbaru Acer berupa penggabungan tablet-laptop Aspire R7 di pameran IT Computex, di Taipei, Taiwan, (3/6). (AP Photo/Wally Santana) |
Okazone Teknologi - Pemerintah Kota Yogyakarta meneken perjanjian kerja sama dengan Dewan
Pendidikan Kota Beijing di Balai Kota Yogyakarta, Rabu, 2 April 2014.
Kerja sama itu menyangkut tenaga produksi untuk membuat perangkat keras
laptop sejumlah merek dari Cina.
Dalam kerja sama itu, pemerintah Beijing membawa sejumlah perguruan tinggi yang berfokus pada bidang teknologi. Salah satunya Beijing Technology and Business University.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edi Heri Suasana, menuturkan penyediaan tenaga produksi perangkat laptop Cina itu sebenarnya pernah berlangsung pada 2009-2010. Kala itu, penyediaan melibatkan siswa di tiga sekolah kejuruan, yakni SMK Negeri 1 dan 2 serta SMK Muhammadiyah 3.
Selama itu, sekitar 1.000 komponen dihasilkan untuk sejumlah merek laptop ternama, seperti Acer, Axioo, dan Hewlett-Packard. Namun dia mengaku tak tahu kenapa kerja sama itu terhenti. "Kami ingin lanjutkan. Namun dalam skala resmi dan luas, melibatkan pemerintah dan lebih banyak sekolah," kata Edi, Rabu, 2 April 2014.
Kali ini pemerintah Yogyakarta akan memasukkan empat sekolah kejuruan. Selain tiga sekolah kejuruan yang sudah disebutkan, Dinas Pendidikan merekomendasikan SMK Negeri 5. “Tahun 2015 kami akan usulkan ke empat sekolah itu,“ katanya.
Meskipun siswa tidak dibayar, kata Edi, sertifikasi yang diperoleh akan mempermudah mereka memasuki dunia kerja setelah lulus sekolah. “Sertifikasi dari lembaga-lembaga itu yang kami kejar, bukan duitnya,” kata Edi.
Selain itu, hubungan yang lebih kuat antara sekolah dan produsen komputer jinjing asal Cina disebut bisa membuka peluang penyerapan tenaga kerja siap pakai.
Direktur Beijing Technology and Business University, Gu Tian Gang, mengatakan pihaknya akan bersikap terbuka dalam menerima program pertukaran agar tercapai standardisasi pendidikan di antara dua daerah.(Tempo)
Dalam kerja sama itu, pemerintah Beijing membawa sejumlah perguruan tinggi yang berfokus pada bidang teknologi. Salah satunya Beijing Technology and Business University.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edi Heri Suasana, menuturkan penyediaan tenaga produksi perangkat laptop Cina itu sebenarnya pernah berlangsung pada 2009-2010. Kala itu, penyediaan melibatkan siswa di tiga sekolah kejuruan, yakni SMK Negeri 1 dan 2 serta SMK Muhammadiyah 3.
Selama itu, sekitar 1.000 komponen dihasilkan untuk sejumlah merek laptop ternama, seperti Acer, Axioo, dan Hewlett-Packard. Namun dia mengaku tak tahu kenapa kerja sama itu terhenti. "Kami ingin lanjutkan. Namun dalam skala resmi dan luas, melibatkan pemerintah dan lebih banyak sekolah," kata Edi, Rabu, 2 April 2014.
Kali ini pemerintah Yogyakarta akan memasukkan empat sekolah kejuruan. Selain tiga sekolah kejuruan yang sudah disebutkan, Dinas Pendidikan merekomendasikan SMK Negeri 5. “Tahun 2015 kami akan usulkan ke empat sekolah itu,“ katanya.
Meskipun siswa tidak dibayar, kata Edi, sertifikasi yang diperoleh akan mempermudah mereka memasuki dunia kerja setelah lulus sekolah. “Sertifikasi dari lembaga-lembaga itu yang kami kejar, bukan duitnya,” kata Edi.
Selain itu, hubungan yang lebih kuat antara sekolah dan produsen komputer jinjing asal Cina disebut bisa membuka peluang penyerapan tenaga kerja siap pakai.
Direktur Beijing Technology and Business University, Gu Tian Gang, mengatakan pihaknya akan bersikap terbuka dalam menerima program pertukaran agar tercapai standardisasi pendidikan di antara dua daerah.(Tempo)
Quote Okazone : Lanjutkan Keinovatifan kalian, SMK Bisa !!!